5 Ciri Saham yang Pasti Akan ARA dalam Waktu Dekat
Terdapat beberapa ciri dari saham yang akan ARA atau auto rejection atas. Ciri ini wajib diketahui oleh semua investor saham. Apalagi bagi trader saham yang suka scalper. Profit dari saham yang akan ARA pastinya akan sangat menggiurkan.
ARA sendiri adalah batas persentase kenaikan harga saham dibandingkan harga saham pada penutupan hari bursa sebelumnya. Pada saham dengan tato pemantauan khusus, ARA suatu saham adalah 10% dari harga penutupan hari bursa sebelumnya. Untuk saham dibawah harga 200, dan tanpa tato pemantauan khusus, ARA suatu saham adalah 35% dari harga penutupan hari bursa sebelumnya. Sementara saham yang harganya diatas 200 rupiah (namun dibawah 5.000 rupiah) per lembar batas ARA-nya adalah 25% dari harga penutupan hari bursa sebelumnya. Saham di harga 5.000 rupiah per lembar atau lebih batas ARA-nya adalah 20%.
Contoh, suatu saham kemarin harganya Rp100,- per lembar. Karena batas aranya adalah 35%, maka maksimal harga tertinggi saham tersebut bisa dibeli adalah di harga Rp135 per lembar. Perlu dicatat bahwa batas ARA ini adalah berdasarkan data per Maret 2023. BEI bisa saja mengubah aturan berapa persen batas ARA sewaktu-waktu menyesuaikan berbagai pertimbangan.
Ciri Saham yang Akan ARA
Tentunya semua orang ingin membeli suatu saham dan dalam beberapa waktu kemudian sahamnya sudah ARA sehingga keuntungan bisa segera didapatkan. Namun jarang ada yang tahu kapan suatu saham akan ARA, dan saham seperti apa yang akan ARA. Tetapi sebenarnya terdapat beberapa ciri saham akan ARA, antara lain:
Terdapat Berita dengan Isu yang Sangat Positif
Suatu berita positif akan merangsang suatu saham untuk naik semakin tinggi. Semakin positif maka akan semakin baik. Apalagi jika karena berita positif tersebut maka suatu saham dianggap terlalu murah.
Sebagai contoh, berita bahwa UNTR kemungkinan besar akan memberikan deviden yang jika dipersentase akan lebih dari 25% tentunya sangat menarik dan akan meningkatkan harga saham. Apakah bisa ARA? Bisa saja jika memang beritanya sudah pasti.
Beberapa contoh berita positif yang dapat membuat suatu saham ARA antara lain pengumuman pembagian deviden jumbo, berita stock split, masuknya investor besar yang akan jor-joran membeli saham di harga tinggi, atau suatu saham akan bergabung dengan entitas lain yang jauh lebih besar.
Saham Bagus Tapi Harganya Sudah Terlalu Rendah
Saham yang bagus belum tentu harganya stabil atau naik. Beberapa justru harganya makin turun karena adanya berbagai kepentingan. Misalnya karena ada yang berusaha menurunkan terus harga saham agar bisa membeli di harga rendah. Ketika harganya sudah sangat rendah, maka dalam beberapa waktu saham tersebut kemungkinan besar akan naik sangat tinggi.
Mencari saham yang memang harganya terus ditekan kebawah (harganya terus turun) sangatlah mudah. Namun menentukan apakah saham tersebut sebenarnya saham bagus ternyata sulit. Selain harus melihat laporan keuangannya, juga harus melihat isu-isu yang sedang berkembang mengenai perusahaan tersebut, juga perlu tahu kondisi riil perusahaan tersebut (terutama kondisi di tingkat manajerialnya).
Contoh saham bagus yang terus turun adalah ZATA. Sebenarnya potensi saham ini cukup baik, namun seminggu setelah IPO harga sahamnya semakin turun hingga akhirnya mengalami ARA kembali. ARA saham ini bisa saja terjadi kembali mengingat sebentar lagi adalah waktu lebaran dimana pembelian produk-produk ZATA akan mengalami peningkatan. Hal ini tentunya akan merangsang saham ZATA untuk mendapat perbaikan harga.
Ada yang Akumulasi Terus Menerus
Ciri saham ARA dalam waktu dekat berikutnya adalah ada akumulasi terus menerus dari suatu sekuritas, perusahaan, atau dari seseorang. Semakin tinggi atau besar akumulasi yang dilakukan, potensi akan ARA dalam waktu dekat akan semakin besar.
Tentunya akumulasi besar-besaran ini harus diwaspadai dan jangan tertipu dengan trik “tukar menukar barang” untuk membuat seolah-olah terjadi transaksi besar. Untuk menghindari hal tersebut, cek sekuritas mana yang selalu membeli barang dan sekuritas mana yang selalu menjual barang. Jika hanya sekuritas itu-itu saja yang melakukan transaksi, maka patut dicurigai hal tersebut hanya tukar menukar barang untuk menggoreng saham. Lihat: Ciri Saham Gorengan
Kenaikan Drastis dan Sedikit Lagi ARA
Tidak harus mengambil keuntungan 10 persen atau lebih. Beberapa saham yang kurang 2-3 persen lagi akan ARA dan jumlah belinya sangat tinggi biasanya akan ARA dalam waktu dekat atau akan ARA saat penutupan. Membeli saham tersebut ketika kenaikan baru 23% dan menjualnya saat saham ARA bisa menjadi solusi.
Cara ini cukup efektif dalam menentukan mana saham yang akan naik tinggi, tetapi cukup berisiko. Pada beberapa kasus justru saham mengalami penurunan drastis yang menyebabkan kerugian bagi mereka yang membeli di pucuk. Oleh sebab itu, penting untuk mempertimbangkan kelayakan suatu saham untuk dibeli. Jika saham tersebut memang jelek dan fundamentalnya tidak memberikan keuntungan apa-apa, maka sebaiknya hindari saham tersebut.
Laporan Keuangan yang Sangat Baik
Semakin baik laporan keuangan suatu perusahaan, maka potensi harga sahamnya naik akan semakin tinggi. Semakin baik laporan keuangannya, potensi ARA-nya juga akan semakin tinggi. Jika laporan keuangan misal bisa profit 2-3 kali lipat dari tahun lalu dan membuat valuasi harga saham saat ini terlalu rendah, maka harga saham pastinya akan naik. Bisa naik 25% dalam 1 hari (ARA), bisa juga naik lebih dari 25% dalam beberapa hari.
Tetapi membeli saham dari laporan keuangan juga harus memperhatikan “track record devidend” perusahaan tersebut. Apakah rajin memberikan deviden atau tergolong pelit. Jika perusahaan tergolong pelit biasanya harga saham perusahaan tersebut akan anjlok ketika pengumuman RUPS memberitakan tidak adanya deviden.
Itulah beberapa ciri saham yang akan ARA dalam waktu dekat. Semoga informasi ini bisa bermanfaat. Tetap perhatikan semua investasi yang dilakukan dan perhatikan risiko yang mungkin terjadi.