Kunci Sukses Mengatur Keuangan Keluarga Agar Semakin Mapan
Pada dasarnya seorang istri adalah kunci sukses mengatur keuangan keluarga yang paling utama. Tanggung jawab besar ini tidak boleh dipikul sendirian. Mengapa?
Bagaimanapun juga mengatur keuangan dalam sebuah rumah tangga tidak boleh dianggap remeh. Kesalahan sedikit saja, bisa menyebabkan adanya masalah di dalam keluarga. Oleh sebab itu, jika anda mendapatkan tanggung jawab untuk mengelolanya, pastikan anda memahami dengan baik tugas, hak, dan tanggung jawab.
Istri adalah Kunci Sukses Mengatur Keuangan Keluarga
Biasanya, masalah keuangan keluarga diserahkan pada istri. Sehingga dapat dikatakan istri adalah kunci pertama kesuksesan dalam mengatur keuangan keluarga. Ada beberapa alasan mengapa seorang istri menjadi kunci sukses mengatur keuangan keluarga, di antaranya adalah:
- Istri biasanya lebih teliti dalam menghitung angka dan uang
- Istri memahami dengan baik kebutuhan rumah tangga
- Secara agamapun istri memang mendapatkan hak dan tanggung jawab pengelolaan keuangan.
Jadi, jika sebagai seorang istri belum mampu mengelola keuangan dengan baik, hal pertama yang harus dilakukan adalah mempelajari bagaimana mengatur keuangan yang baik. Bisa belajar dari buku-buku yang membahasa keuangan rumah tangga. Bisa juga mencari nasehat dari orang tua.
Namun nasihat saja belum cukup loh. Ada beberapa kunci lainnya yang perlu dipelajari dan dipraktekkan.
Komunikasi yang Baik di Antara Anggota Keluarga
Kunci kesuksesan lainnya dalam mengatur keuangan berumah tangga adalah komunikasi yang baik. Bukan hanya antara suami dan istri, namun juga komunikasi di antara:
-
Suami/Istri dengan Anak-Anaknya
Memang ada batasan yang perlu diketahui seorang anak. Namun andapun wajib mengajarkan anak sejak dini tentang kondisi keuangan anda.
Dengan memberitahukan kondisi keuangan, anak tidak akan terlalu rewel dan menuntut banyak. Diam atau membentak ketika seorang anak meminta uang jajan tidak akan baik bagi psikologis seorang anak ke depannya. -
Suami/Istri dengan Orang Tua (Termasuk Mertua)
Karena masalah harga diri, atau ingin menuntut mandiri, seringkali pasangan suami istri memendam masalah keuangan yang sedang dialaminya. Atau karena tidak ingin membebani tanggung jawab kepada orang tua. Padahal orang tua merupakan salah satu kunci agar pengaturan keuangan anda bisa berjalan lancar.
Mengkomunikasikan kondisi keuangan anda kepada orang tua bukan berarti meminta bantuan keuangan. Namun lebih kepada meminta saran bagaimana mengelola keuangan, bagaimana mencegah munculnya masalah keuangan, dan saran apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah keuangan yang sedang dialami.
Walaupun mungkin orang tua anda tidak terlalu memahami masalah yang sedang anda hadapi, setidaknya mereka akan merasa senang karena nasihat mereka masih dihargai. Dan andapun mendapatkan doa agar masalah tersebut bisa cepat ditemukan solusinya.
Jika komunikasi bisa dijalankan dengan baik, ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan. Manfaat pertama adalah tumbuhnya rasa pengertian akan kondisi saat ini. Dengan demikian, keharmonisan dalam rumah tangga tetap terjaga.
Manfaat kedua yang bisa dirasakan adalah mengetahui apa saja yang dibutuhkan anggota keluarga. Dengan demikian, pengaturan pengeluaran rumah tangga bisa disusun dengan lebih baik.
Rancang Anggaran Bulanan dengan Cermat
Kunci kesuksesan maupun kegagalan keuangan adalah bagaimana anda merancang anggaran bulanan. Untuk memastikan anggaran bulanan anda benar-benar menyeluruh, ada beberapa poin yang harus anda perhatikan, di antaranya adalah:
-
Penuhi Kebutuhan Pokok
Kebutuhan ini meliputi hal-hal yang tidak bisa diabaikan untuk kelangsungan hidup anggota keluarga. Adapun kebutuhan pokok di antaranya adalah kebutuhan makan, biaya transportasi, pembayaran tagihan rumah (air, listrik, cicilan rumah), serta hal-hal kecil lain seperti keperluan mandi dan pulsa.
Seluruh kebutuhan pokok harus terpenuhi. Namun besarannya bisa ditentukan sendiri oleh anda. -
Sisihkan Dana untuk Tabungan
Ada berbagai jenis tabungan untuk keluarga. Mulai dari tabungan investasi, tabungan untuk hal-hal darurat, tabungan untuk membeli barang, dan asuransi.
Setidaknya 30% dari pendapatan harus dialokasikan kedalam bentuk tabungan. -
Atur Kebutuhan Sekunder dan Tersier dengan Ketat
Selain kebutuhan pokok, andapun bisa menganggarkan rekreasi seperti tamasya, ke bioskop, ataupun kebutuhan untuk mudik ke kampung halaman.
Untuk kebutuhan sekunder dan tersier ini sebaiknya tidak lebih dari 10% pendapatan anda.
Agar rancangan ini bisa tersusun dengan sempurna, mendiskusikan anggaran rumah tangga bersama dengan pasangan adalah kuncinya. Jadi jangan sekali-kali melupakan komunikasi dengan pasangan hidup anda.
Lakukan Evaluasi Secara Rutin dan Berkala
Seberapapun cermatnya sebuah rancangan keuangan disusun, pasti ada hal-hal yang dirasa kurang pas dan perlu diperbaiki. Oleh sebab itu, mengevaluasi perlu dilakukan secara berkala. Tujuannya bukanlah untuk mengutak-atik rancangan keuangan yang sudah dibuat. Lantas apa tujuan dari evaluasi ini?
Sebagai salah satu kunci sukses mengatur keuangan keluarga, tujuan dari evaluasi ini adalah mencari langkah untuk mengatasi masalah keuangan yang masih timbul. Beberapa contoh masalah keuangan dan solusinya adalah:
-
Pengeluaran Masih Lebih Besar daripada Pendapatan
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa sulit untuk lepas dari yang namanya besar pasak daripada tiang. Namun masalah ini solusinya sangat sederhana. Setidaknya ada 3 solusi yang bisa anda pergunakan.
Solusi pertama adalah dengan mencari barang-barang yang harganya lebih hemat. Dengan demikian pengeluaran tentu akan berkurang. Cara mendapatkan barang lebih hemat bisa dengan membandingkan harga antar toko, berbelanja saat ada diskon, promo harga, atau saat ada cuci gudang.
Solusi kedua adalah dengan meningkatkan pendapatan keluarga anda. Caranya bisa dengan bekerja sampingan ataupun mencari lemburan.
Solusi ketiga adalah mengatur ulang pengaturan keuangan yang anda lakukan. Karena jika solusi pertama dan kedua masih gagal, maka memang pengaturan keuangan anda yang belum pas. -
Pendapatan Terasa Masih Kurang Cukup
Berapapun pendapatan yang anda miliki, akan terasa kurang seiring dengan meningkatnya gaya hidup, dan semakin naiknya harga barang. Oleh sebab itu, solusinya adalah dengan mengevaluasi apakah pendapatan anda selama ini mencukupi kebutuhan keluarga.
Jika dirasa kebutuhan keluarga akan meningkat, maka perlu dilakukan revisi terhadap pendapatan anda. Cara merevisinya sebenarnya sangat mudah. Anda bisa meningkatkan pendapatan dengan mencari pekerjaan tambahan, atau mulai berbisnis (atau menambah bisnis baru). Dengan demikian akan ada sumber baru untuk kebutuhan keluarga.
Nah itulah beberapa kunci sukses mengatur keuangan keluarga yang dapat diterapkan agar rumah tangga anda menjadi lebih mapan. Semoga informasi yang kami berikan mudah dipahami dan menginspirasi anda dan banyak orang lainnya. Mari ciptakan keluarga yang bahagia.