Memahami Konsep Riba dan Suku Bunga Menurut Alkitab

Penjelasan mengenai suku bunga menurut alkitab sangatlah penting untuk dipelajari. Terutama karena pandangannya unik dan sempurna. Selain itu, ajaran gereja juga beberapa kali mengalami perubahan mengenai riba atau suku bunga ini.

Perubahan sikap dan pandangan terhadap riba ini pada dasarnya tetap mengikuti ajaran gereja. Ajaran tersebut adalah ajaran di mana Yesus menekankan untuk tidak terlalu kaku pada suatu aturan dan tidak menjadikan aturan sebuah batu sandungan.

Ayat Alkitab yang Menjelaskan Suku Bunga atau Riba

Mencari Tahu Definisi Riba Suku Bunga Menurut Alkitab

Cukup banyak ayat dalam alkitab yang membahas mengenai riba dalam pemberian hutang. Ayat-ayat tersebut antara lain:

Perlakuan Terhadap Orang Miskin (Imamat 25 ayat 35-37)

35: Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu.

36: Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu dapat hidup di antaramu.

37: Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kauberikan dengan meminta riba.

Ayat ini menjelaskan bahwa TUHAN ingin manusia untuk tidak menerapkan riba atau suku bunga kepada orang miskin dan menderita. Ketika menolong mereka yang sedang kesusahan dengan cara meminjamkan uang atau menghutangkan bahan makanan, jangan meminta lebihan apapun bentuknya sebagai bunga.

Kasihilah Musuhmu (Lukas 6:34-35)

34: Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.

35: Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi,  sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.

Pada konteks ayat ini, Tuhan Yesus menjelaskan bahwa seseorang harus baik kepada siapa saja. Baik itu teman maupun musuh. Selain itu, Tuhan Yesus pun menjelaskan bahwa riba bukan sekedar suku bunga, namun juga harapan mendapatkan sesuatu dari si peminjam uang, misalnya:

  • Pujian atau rasa hormat
  • Bantuan
  • dan hal lainnya

Tuhan mengingatkan agar ketika seseorang meminta bantuan hutang, kita perlu membantu tanpa mengharap balasan apapun dari orang tersebut. Bukan hanya balasan berupa suku bunga, namun juga balasan lainnya.

Peraturan Tentang Orang-Orang yang Tidak Mampu (Keluaran 22:25-27)

25: Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya.

26: Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam,

27: sebab hanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya–pakai apakah ia pergi tidur? Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini pengasih.

Lagi-lagi dijelaskan bahwa suku bunga menurut alkitab tidak boleh diberikan kepada mereka yang miskin atau tidak mampu. Bahkan jika seseorang menggadaikan pakaian satu-satunya untuk dapat meminjam uang, gadai tersebut harus dikembalikan segera agar si miskin bisa bertahan menghadapi dinginnya malam.

Kesimpulan Definisi Suku Bunga Menurut Alkitab

Memberikan Bantuan kepada yang Lemah dan Tidak Punya

Alkitab membedakan antara bunga pinjaman dengan riba. Bunga pinjaman adalah ketika seseorang meminjamkan uang kepada orang lain yang mampu untuk mendapatkan keuntungan dari pinjaman tersebut. Baik itu meminjamkan uang kepada orang miskin, orang kaya, sesama hamba TUHAN, maupun kepada orang asing, dan kafir.

Sementara riba, didefinisikan sebagai meminjamkan uang ataupun makanan kepada orang miskin dan sedang kesulitan, dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari orang yang sedang susah tersebut. Alkitab sangat melarang riba. Bahkan pinjaman dengan jaminan (gadai) pun diwajibkan mengembalikan barang gadai jika pemilik barang adalah orang yang tidak punya.

Jadi apakah bank adalah bentuk riba menurut alkitab? Pemberian bunga dari bank bukanlah suatu riba menurut alkitab. Namun ketika bank meminjamkan uang kepada si miskin dengan harapan mengambil untung dari si miskin seperti merebut rumah si miskin karena tahu si miskin tidak akan sanggup membayar hutang, maka itu didefinisikan alkitab sebagai riba.

Lihat Juga: Pinjam Uang Tanpa Riba

Demikianlah informasi seputar definisi suku bunga menurut alkitab. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Tetapi mohon dipahami bahwa definisi ini mungkin tidak akan sama dengan pendapat sesama orang Kristen lainnya. Jikalau demikian, ada baiknya untuk didiskusikan bersama agar ada pemahaman dalam kasih antara sesama pengikut Kristus. Terima kasih.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *