10 Resiko Pinjam Uang Lewat APP Android Menurut Para Ahli
Banyaknya pinjaman online memang memudahkan banyak pihak. Namun ada resiko pinjam uang lewat APP android yang perlu diwaspadai. Walaupun pada dasarnya sah-sah saja mengajukan pinjaman lewat aplikasi pinjol, namun banyak hal yang bisa justru merugikan.
Di bawah ini dirangkum beberapa resiko menginstal dan menggunakan aplikasi pinjaman online menurut para ahli di bidangnya masing-masing. Semoga bisa menjadi acuan haruskah kita meminjam uang melalui aplikasi di smartphone android, mendatangi bank, datang ke pegadaian, atau mencari bantuan finansial dari kerabat dekat.
Resiko Pinjam Uang Lewat APP Android
Banyak para pengamat dan ahli keuangan yang mengatakan untuk berhati-hati ketika meminjam uang. Apalagi jika meminjam uang melalui aplikasi-aplikasi di smartphone. Hal ini juga diamini oleh banyak pakar telekomunikasi dan IT.
Pernyataan para ahli ini tentunya memiliki dasar yang jelas dan bukti-bukti kejadian yang memang sudah nampak dan dialami banyak orang. Ya, kita semua tentu pernah mendengar keluh kesah para korban yang terjebak pinjaman online.
Bicara mengenai resiko, para ahli menyebut aplikasi pinjaman online memiliki beberapa resiko, di antaranya adalah:
Menurut Konsultan Keuangan
Walaupun dianggap menguntungkan dan memudahkan dalam mendapatkan dana untuk kebutuhan darurat maupun untuk berivestasi, nyatanya kemudahan dalam meminjam uang ini sangat beresiko. Resiko ini meliputi:
-
Menjadikan Seseorang Meremehkan Nilai Uang
Ya, ketika seseorang akhirnya merasa bisa mendapatkan uang dengan cepat dari meminjam, orang tersebut akan cenderung meremehkan sulitnya mencari uang. Akibatnya, orang tersebut akan ogah-ogahan ketika bekerja. Memang tidak semua orang, namun berdasarkan studi, 3 dari 10 peminjam online mengalami hal tersebut.
-
Gagal dalam Mengelola Pinjaman
Karena secara singkat akhirnya bisa langsung memulai bisnis atau investasi, banyak peminjam yang ternyata belum siap dalam mengelola uang tersebut. Banyak peminjam yang belum memahami ilmu berinvestasi maupun berbisnis, namun tergoda pinjaman online untuk tujuan investasi. Akibatnya, 80% peminjam justru mengalami kegagalan bisnis dan investasi.
-
Memancing Orang untuk Sembarangan Meminjam Uang
Kemudahan meminjam uang menyebabkan peminjam sembarangan dalam meminjam. Alih-alih untuk kebutuhan mendesak ataupun untuk menambah modal, pinjaman justru dipergunakan untuk jalan-jalan ataupun makan-makan. Hal ini biasanya terjadi pada milenial yang merasa tertuntut untuk terus dekat dengan gaya hidup milenial yang cenderung hedon. Maka tidak heran munculnya aplikasi peminjaman online mendorong banyak anak muda mengalami masalah keuangan milenial.
Walaupun banyak resiko pinjam uang lewat APP android namun para ahli keuangan sepakat bahwa sebenarnya jika digunakan dengan baik dan tepat maka pinjaman online akan bermanfaat. Sayangnya masih banyak masyarakat awam yang sembarangan dalam memilih penyedia pinjaman online. Juga banyak masyarakat awam yang kurang bijak dalam mengelola pinjaman, misalnya dengan menunda-nunda pembayaran. Padahal semakin ditunda bunga akan semakin tinggi.
Menurut Ahli Teknologi dan IT
Selain para ahli keuangan, para ahli IT juga menyebutkan adanya resiko dari meminjam uang melalui aplikasi android. Resiko ini cukup besar dan cukup mengganggu kenyamanan hidup dan kenyamanan kerja.
Beberapa resiko yang dimaksud para ahli IT tersebut di antaranya adalah:
-
Resiko Penjualan Data Peminjam
Sebelum pinjaman disetujui, peminjam pasti harus mengisi data-data yang dibutuhkan. Mulai dari nama, nomor identitas, tanggal lahir, keluarga, hingga alamat dan detail kehidupan sehari-hari. Data ini memang bertujuan untuk diverifikasi apakah peminjam layak mendapatkan pinjaman uang. Namun ada resiko data ini kemudia dijual kepada pihak BIG DATA.
Big Data adalah sebuah kolam yang menampung data setiap orang mulai dari kesehatan, keuangan, perilaku, hingga kebiasaan. Data-data ini kemudian diolah kembali untuk dipergunakan sebagai acuan dalam menilai score perbankan seseorang. Selain itu, data ini bisa dijual kepada perusahaan-perusaan yang membutuhkan target orang-orang yang bisa ditawarkan dengan produk dan jasa mereka.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika orang yang sudah menginstal dan mendaftar di aplikasi pinjaman online akan lebih sering mendapatkan SMS penawaran barang dan jasa, telepon dari sales asuransi ataupun perbankan, dan mendapatkan iklan-iklan tertentu yang sangat spesifik dengan kebutuhan peminjam.
-
Akses Ilegal ke Aplikasi-Aplikasi yang Ada di HP Peminjam
Menurut para ahli IT, banyak aplikasi pinjaman online memasukkan script yang memaksa pemilik HP untuk memberikan akses melakukan perubahan pada ponsel pengguna. Perubahan ini mulai dari memaksa menampilkan iklan pada ponsel pengguna, menyalin kontak yang ada di HP pengguna, mencatat riwayat chat selama menggunakan ponsel tersebut, bahkan membaca email pengguna.
Adanya pinjaman online yang masuk ke sistem yang sebenarnya bersifat sangat privasi tersebut sangat rawan untuk digunakan dalam operasi penipuan. Misalnya aplikasi pinjaman online menyalin kontak yang ada di HP lalu membroadcast seolah-olah pemilik HP menyarankan untuk menggunakan suatu produk atau jasa.
Pada tingkat resiko pinjam uang lewat APP android yang lebih serius, bisa saja aplikasi mengambil data dari email pribadi, mengunduh lampiran termasuk mendapatkan informasi reset password, reset PIN bank, ataupun informasi-informasi reset lainnya yang biasanya dikirimkan melalui email.
-
Muncul Tagihan Atas Pinjaman yang Tidak Pernah Dilakukan
Kasus yang mungkin muncul dan menjadi resiko adanya pinjam uang melalui APP android adalah penyalahgunaan data anda untuk melakukan pinjaman online. Mudahnya proses pinjam uang secara online dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab untuk menyamar sebagai anda, mengajukan pinjaman ke nomor rekening milik pelaku, dan anda akan dikejar-kejar debt collector.
Kasus ini pernah menimpa Pak Irwan dari sebuah perusahaan otomotif. Karena sering meletakkan dompet di meja, ternyata KTP Pak Irwan diambil oleh salah satu karyawan. Oleh karyawan tersebut, Pak Irwan dibuat seolah-olah mengajukan pinjaman di sebuah aplikasi. Karena Pak Irwan memiliki riwayat yang baik di BI Checking, maka pinjaman ke nomor rekening pelaku dikabulkan oleh pihak penyedia aplikasi.
Jika sudah demikian kejadiannya, maka masalah ini hanya bisa diselesaikan melalui jalur Pihak Berwajib. Karena biasanya pihak penyedia aplikasi pinjaman online tidak mau tahu akan kasus yang terjadi.
Oleh karena itu, sangat disarankan jika memang ingin melakukan pinjaman uang secara online, pastikan melalui aplikasi yang sudah terdaftar di OJK, dan memiliki rekomendasi yang baik. Rekomendasi ini bisa dibaca melalui kolom komentar yang ada di Play Store. Dengan cara tersebut, resiko pinjam uang lewat APP android bisa dikurangi.
Menurut Para Korban Pinjam Uang Lewat APP Android
Tidak ada yang lebih memahami resiko dan bahaya dari pinjaman online di APP android selain daripada korban-korban itu sendiri. Berdasarkan riset, dari 23 orang peminjam online ternyata 20 di antaranya menyesal telah meminjam uang secara online. Mereka lantas lebih menyarankan untuk pinjam uang melalui perbankan, pegadaian, koperasi, atau kepada sanak saudara.
Alasannya tentu karena begitu besarnya resiko pinjam uang lewat APP android. Resiko-resiko tersebut di antaranya adalah:
Bunga yang Sangat Tinggi
Tak dapat dipungkiri bahwa pinjaman online memiliki bunga yang lebih tinggi daripada pegadaian, koperasi, atau bahkan bank. Bunga inipun seringkali memiliki skema bunga berbunga. Artinya, semakin tidak dibayarkan, bunga akan semakin mencekik dalam nilai yang bisa lebih dari 100% nilai pinjaman.
Bahkan ada kasus di mana peminjam memiliki tagihan lebih dari 32 juta Rupiah, padahal sebenarnya dia hanya meminjam sebesar 2 juta Rupiah. Oleh sebab itu, hindari resiko tidak mampu melunasi hutang karena bunga mencekik dengan cara mencheck secara mendetail bunga yang ditawarkan oleh aplikasi pinjaman online tersebut.
Muncul Biaya-Biaya di Luar Dugaan
Banyak sekali korban pinjam uang melalui aplikasi android yang merasa tertipu karena ada biaya-biaya tambahan yang besarannya cukup membebani. Misalnya denda keterlambatan pembayaran, padahal sudah ada sistem jika terlambat bayar maka bunga akan bertambah. Ada juga keluhan di mana setiap kali pembayaran maka ada biaya administrasi yang cukup besar, padahal tidak pernah disebutkan sebelumnya akan adanya biaya administrasi.
Biaya-biaya yang tidak pernah disebutkan ini biasa ada di aplikasi pinjaman online ilegal (tidak terdaftar di OJK). Namun pinjaman online yang legal (terdaftar di OJK) beberapa melakukan kecurangan ini.
Proses Penagihan yang Tidak Menyenangkan
Munculnya tukang tagih ketika peminjam melakukan keterlambatan pembayaran memang hal lumrah dan menjadi salah satu resiko pinjam uang lewat APP android (smartphone). Namun seringkali proses penagihan ini disertai dengan ancaman dan teror. Hal ini tentu membuat gelisah.
Sedihnya, walaupun peminjam selalu tepat waktu dalam pembayaran, namun resiko penagihan dengan bahasa kasar muncul akan selalu ada. Seperti Ibu Buniaro Sanjaya yang mengeluhkan mendapatkan SMS intimidasi bahwa batas waktu bayar hutang adalah 1 minggu lagi. Jika tidak dibayarkan, penagih hutang akan mengambil tindakan tegas. Hal ini tentu membuat gelisah Ibu Buniaro.
Teman dan Keluarga Tahu Bahwa Anda Meminjam Uang
Biasanya ketika seseorang meminjam uang maka identitasnya akan dirahasiakan. Sayangnya bagi perusahaan pinjaman online berbasis APP di Android hal tersebut tidak berlaku. Ketika peminjam melakukan telat bayar maka seluruh kontak di handphone (baik itu kontak telepon maupun kontak email) akan dikirimkan pesan bahwa anda telah berhutang.
Pesan ini cukup mengancam dan seringkali membuat takut teman atau kerabat anda. Hal ini sering menyebabkan peminjam akan dijauhi, direndahkan, dan tidak lagi dianggap saudara. Bahkan ada kasus di mana sebuah perusahaan memecat karyawannya yang melakukan pinjaman online. Pemecatan dilakukan karena karyawan-karyawan kantor kerap mendapatkan SMS teror dari pihak fintech pinjaman online.
Tukang Tagih Terus Muncul Walaupun Sudah Lunas
Keluhan peminjam uang melalui APP android yang sering muncul adalah tukang tagih tetap muncul meskipun hutan sudah dilunasi. Hal ini tentu sangat-sangat menyebalkan juga membuat khawatir. Lebih menyebalkan lagi ketika semua kontak di HP mendapatkan notifikasi untuk memperingatkan peminjam agar membayar hutang. Padahal semua hutang sudah lunas.
Kasus tukang tagih yang terus muncul seringkali terjadi pada aplikasi peminjaman uang online yang berafiliasi dengan lembaga penagihan (debt collector). Sayangnya, management yang kurang baik mengakibatkan debt collector kerap salah sasaran. Orang yang tidak memiliki masalah dalam pembayaran justru mendapatkan teror penagihan.
Selain kelima hal di atas, sebenarnya masih ada beberapa aduan lain. Jadi sudah tahukan betapa beresikonya sembarangan meminjam uang melalui aplikasi online? Namun begitu, bukan berarti semua aplikasi pinjam uang secara online itu berbahaya. Ada 2 hal penting yang perlu diperhatikan sebelum mengajukan pinjaman.
Hal pertama adalah perhatikan apakah aplikasi tersebut dinaungi oleh lembaga yang terdaftar oleh OJK untuk memberikan pinjaman uang. Hal kedua adalah coba telaah kembali apakah benar-benar membutuhkan pinjaman online. Jangan-jangan anda sebenarnya bisa meminjam melalui lembaga lain yang bunganya lebih ringan. Atau bahkan sebenarnya anda tidak butuh pinjaman uang.
Mengadukan Pinjaman Online di APP Android
Pinjaman online tidak semuanya bermasalah. Masih banyak yang memang bekerja dengan jujur dan memang fokus untuk memberikan pinjaman (dengan tentunya mengambil keuntungan dari bunga yang sudah ditentukan sejak awal). Namun memang tidak bisa dipungkiri banyak sekali pinjol-pinjol bermasalah.
Oleh sebab itu, jika anda memang ingin meminjam uang dan ingin menghindari resiko pinjam uang lewat APP android maka pastikan untuk tahu hal yang harus dilakukan jika merasa kecewa dan ingin mengadukan suatu pinjaman online.
Pengaduan ke Otoritas Jasa Keuangan
Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pengaduan kepada pihak OJK, khususnya bagian pengaduan konsumen pinjaman online. Adapun langkah yang perlu dilakukan adalah dengan:
-
Menulis Surat Aduan Tertulis
Surat ini ditujukan kepada Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen. Surat ini dialamatkan ke Menara Radius Prawiro, Lantai 2, Komplek Perkantoran Bank Indonesia, Jalan MH. Thamrin No.2 Jakarta Pusat, 10350.Surat bisa diantarkan ke alamat di atas pada hari kerja (Senin-Jumat) di antara jam 08.00 hingga jam 17.00 WIB. Sangat disarankan untuk terlebih dahulu melakukan telepon agar terkonfirmasi apakah surat bisa dikirimkan pada hari yang anda pilih. Telepon bisa diarahkan pada nomor 021-157.
-
Mengirimkan Email Aduan
Selain mengirimkan surat tertulis, aduan juga bisa disampaikan melalui email. Pengaduan ini bisa dilakukan melalui email konsumen@ojk.go.id. Pastikan menulis kontak jelas yang bisa dihubungi dan pastikan untuk mengecheck email secara berkala. Karena pihak OJK akan mengirimkan konfirmasi melalui email yang meminta anda mengisi form tambahan serta melampirkan dokumen/data tertentu.
-
Mengisi Form Aduan Secara Online
Aduan juga bisa disampaikan melalui fasilitas form aduan. Form ini bisa diisi melalui link “konsumen.ojek.go.id/FormPengaduan“.Jika sudah mengisi form aduan, silahkan menunggu karena pihak OJK akan memberikan response dalam beberapa hari. Biasanya response akan berupa permintaan mengisi form tambahan dan permintaan melampirkan dokumen pendukung. Dokumen ini harus diserahkan maksimal 20 hari setelah pengaduan.
Itulah beberapa resiko pinjam uang lewat APP android yang bisa mengintai kita setiap saat. Oleh sebab itu, sebelum melakukan peminjaman uang melalui aplikasi handphone pastikan untuk memikirkan ulang seberapa mendesaknya pinjaman tersebut. Pastikan juga untuk melakukannya pada aplikasi yang memang sudah resmi diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.