5 Hal yang Harus Kamu Ketahui tentang Mengelola Keuangan Lebaran

Ketidakmampuan mengelola keuangan lebaran menyebabkan banyak yang terpaksa menggigit jari. Bahkan terjebak dalam hutang kepada rentenir. Padahal sukacita berlebaran seharusnya dirasakan oleh semua orang.

Faktanya, lebih dari 60% orang di Indonesia tidak merayakan lebaran karena memang tidak punya uang. Sehingga tidak bisa membeli pakaian baru, memasak makanan khas idul fitri, apalagi pulang kampung untuk bersilahturahmi dengan sanak famili.

Oleh sebab itu, agar hari raya idul fitri yang anda lakukan berjalan dengan penuh sukacita, pengelolaan keuangan bisa jadi jawabannya. Apasih yang dimaksud pengelolaan keuangan untuk berlebaran itu?

Kesalahan dalam Mengatur Keuangan untuk Berlebaran

Lebih dari 70 persen orang menghadapi masalah untuk setelah hari raya lebaran usai. Hal ini selalu berulang dan menjadi sebuah ironi. Di mana lebaran yang seharusnya membawa sukacita, justru membawa beban tagihan untuk anda dan keluarga. Hal ini terjadi karena 3 hal, yaitu:

  • Tidak mampu mengatur pengeluaran
  • Berprilaku boros
  • Memiliki dana yang memang sedikit

Memang menjelang lebaran para karyawan kantoran umumnya akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR). Namun pendapatan tambahan yang jumlahnya cukup besar itu pada umumnya akan ludes begitu saja. Dan tiba-tiba anda pun mengambil jalan pintas dengan meminjam kepada rentenir.

Banyak orang yang mungkin menggunakan alasan membela diri (untuk menutupi kesalahan) dengan berkata bahwa kebutuhan pokok harganya naik berlipat-lipat, kebutuhan yang memang mendesak, dan “cuma sekali aja kok… Setahun sekali aja”. Padahal hal tersebut justru akan menimbulkan kebiasaan untuk tetap melakukan kesalahan yang sama.

Kesalahan tersebut antara lain adalah:

  • Tidak Mempersiapkan Dana Darurat

    Dalam menyambut sukacita lebaran, seseorang terkadang lupa bahwa hal yang tak terduga bisa saja terjadi. Semisal ada musibah. Ya, walaupun anda tidak menginginkan kejadian tersebut terjadi, ada baiknya mempersiapkan segala sesuatu (terutama finansial) untuk menghadapinya.

  • Membeli Barang-Barang Menjelang Lebaran

    Harga-harga biasanya melonjak sangat tinggi menjelang dan di saat lebaran. Dan hal ini sebenarnya lumrah. Oleh sebab itu, seharusnya kita menyadari untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan setidaknya 1 minggu sebelum dimulainya hari pertama lebaran. Dengan cara ini, anda telah menghemat lebih dari 50% pengeluaran. Sayangnya, tidak banyak orang yang melakukannya dengan alasan menunggu turunnya uang THR.

  • Tak Tahu Apa yang Harus Jadi Prioritas

    Ini merupakan kesalahan terbesar dan paling sering dilakukan menjelang lebaran. Gelap mata dan membeli apa saja selama uang masih tersisa. Tak tahu sebenarnya apa yang harus jadi prioritas untuk dibeli. Akibatnya, uang habis begitu saja untuk sesuatu yang sebenarnya memiliki daya guna yang sangat rendah.

Nah setelah mengetahui beberapa kesalahan di atas, tentunya anda kini memiliki gambaran tentang bagaimana sebenarnya mengatur keuangan untuk berlebaran yang baik dari sisi finansial.

4 Cara Mengelola Keuangan Lebaran dengan Baik dan Benar

Inti dari berlebaran adalah sukacita. Oleh sebab itu, andapun harus memikirkan bagaimana agar idul fitri berjalan penuh dengan kegembiraan, baik sebelum, saat, dan setelah hari kemenangan tersebut. Oleh sebab itu, anda harus mencamkan 2 hal yang sangat penting. Hal tersebut adalah hindari kesalahan yang dapat menyebabkan boncosnya keuangan anda, dan mulai tingkatkan cara anda dalam mengelola keuangan lebaran.

Lihat Juga: Mengatur Keuangan untuk Masa Depan

Setidaknya ada 4 langkah yang wajib anda lakukan dalam mengatur keuangan di bulan penuh rahmat ini, di antaranya adalah:

  • Susunlah Rencana Pengeluaran Anda

    Dengan dana berlebaran yang dimiliki, anda harus menyusun daftar apa-apa saja yang menjadi kebutuhan anda. Pastikan setiap kebutuhan terpenuhi. Idealnya, pengeluaran tidak lebih dari 150% anggaran yang anda miliki.

    Sebagai contoh, jika anda memiliki angagran berlebaran sebesar Rp5.000.000,- maka anda harus membuat anggaran di mana pengeluaran tidak lebih dari Rp7,500.000,-.

  • Buatlah Skala Prioritas

    Setelah anda berhasil membuat sebuah daftar apa-apa saja pengeluaran yang menjadi kebutuhan utama berlebaran, saatnya anda mensortirnya kembali. Pastikan anda memilih keperluan-keperluan yang memang dibutuhkan.

    Dalam memastikan skala prioritas ini terdaftar dengan baik, pastikan melist barang-barang berdasarkan sifatnya. Yaitu sesuatu yang bersifat primer-sekunder-tersier. Setiap barang dalam kategori tersier dapat anda singkirkan dari daftar. Sementara kebutuhan dalam kategori primer harus masuk ke dalam daftar. Untuk kebutuhan dalam kategori sekunder, anda dapat memilih sebagian untuk masuk kebutuhan primer, dan sebagian lagi untuk kebutuhan tersier.

  • Rancang Agar Pengeluaran Jadi Lebih Efisien

    Setelah mendapatkan rancangan pengelolaan keuangan, dan daftar hal-hal apa saja yang boleh dibeli dan tidak, langkah selanjutnya adalah memastikan setiap pengeluaran merupakan hal yang efisien.

    Untuk menunjang efisiensi belanja, beberapa hal harus dilakukan. Silahkan check di poin bawah artikel ini.

  • Pastikan Semua Rancangan Mengelola Keuangan Lebaran Dieksekusi dengan Baik

    Sebaik apapun rancangan anggaran yang sudah dibuat, tidak akan menjadi baik selama tidak dilakukan dengan konsisten. Oleh sebab itu, anda wajib untuk memastikan hal-hal yang tercantum di dalam list anggaran pengeluaran saat berlebaran tersebut dikerjakan dan dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Sebagai informasi tambahan, pastikan anda tahu cara menghemat pengeluaran selama masa-masa berlebaran.

Cara Mengefisiensikan Pengeluaran Selama Lebaran

Ada cukup banyak hal yang bisa anda lakukan untuk memastikan ada penghematan dalam pengeluaran anda. Dengan melakukan hal tersebut, anda bisa menghemat sekurang-kurangnya 35% dari total anggaran pengeluaran. Lantas apa dan bagaimana caranya?

Cara terbaik untuk mengefisiensikan pengeluaran di saat idul fitri antara lain adalah:

Berbelanja Paling Tidak Seminggu Sebelum Hari Puasa Pertama

Dengan berbelanja jauh-jauh hari, anda akan mendapatkan harga yang jauh lebih murah. Barang-barang yang bisa dibelanjakan ini haruslah barang yang bersifat dapat tahan lama (setidaknya 5-6 minggu ke depan.

Beli Tiket Beberapa Bulan Sebelumnya

Jika anda ingin pulang ke kampung halaman, pastikan membeli tiket setidaknya 3-4 bulan sebelumnya. Mengapa? Karena semakin mendekati masa-masa bulan puasa, harga tiket akan semakin mahal. Namun biasanya harga tiket bukan hanya mahal, namun juga out of stock (habis).

Bandingkan Harga

Jangan terburu-buru membeli sesuatu. Apalagi hanya karena rayuan-rayuan manis seperti “pakaian ini cocok sekali kamu pakai”. Pastikan kamu mengetahui perbandingan harga tiap-tiap barang di beberapa toko. Adapun perbandingan yang dilakukan sebagai pertimbangan adalah:

  • Membandingkan harga suatu barang di toko A dengan harga barang yang sama di toko B
  • Mencari barang yang serupa atau mirip namun dengan harga yang jauh lebih murah
  • Bandingkan kualitas antara 2 barang atau lebih

Dengan melakukan perbandingan harga dan kualitas, anda dapat menghemat hingga 20% dari dana anggaran. Jumlah yang tentu saja lumayan besar.

Mencari Promo atau Diskon

Cara terakhir dalam menekan jumlah pengeluaran adalah dengan membeli barang-barang yang kebetulan sedang promo atau diskon. Namun anda harus memastikan bahwa barang-barang tersebut memang anda butuhkan. Jangan sampai setiap barang promo anda beli, namun kemudian bingung karena barang-barang tersebut pada dasarnya tidak memiliki manfaat langsung pada anda.

Itulah beberapa hal yang bisa anda lakukan dalam rangka mengatur keuangan anda dan keluarga selama berlebaran. Semoga informasi perihal cara mengelola keuangan lebaran ini bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih sudah menyediakan waktu untuk membaca.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *