Solusi Jika Istri Tidak Bisa Mengatur Keuangan Keluarga

Tentu rasanya ingin marah ketika istri tidak bisa mengatur keuangan keluarga dengan baik. Namun kamu adalah suami yang bertanggung jawab. Sudah seharusnya menyikapi ini dengan kepala dingin.

Ada beberapa solusi yang terbukti mampu menyelesaikan masalah ini dengan mudah. Beberapa solusi tersebut antara lain adalah:

Mulailah Bicarakan Masalah Ini Empat Mata

Ketika kamu merasa ada yang salah dalam pengelolaan keuangan, bicarakanlah ini dengan istri secara empat mata. Pastikan kamu membicarakan ini dengan 3 kaidah baik, yaitu:

  • Ajak Diskusi dengan Kata-Kata yang Baik dan Tidak Menyakitkan Hati

    Bagaimanapun dia adalah istrimu. Sudah seharusnya kamu menggunakan bahasa yang tidak menyakitkan hatinya.

    Sebagai seorang suami, kamulah yang tentunya paling paham kalimat seperti apa yang tidak menyinggung perasaannya. Namun beberapa kalimat berikut bisa kamu contoh. Di antaranya adalah:

    “Sayang, keuangan kita defisit. Diskusi yuk, kamu ada ide gak buat ngatasin masalah ini?”
    b. “Cinta, kita sedang ada masalah keuangan. Ayo kita lalui dan selesaikan bersama!”

  • Jangan Menyalahkan Satu Pihak (Jangan Hanya Menyalahkan Istri)

    Sebesar apapun kamu merasa bahwa istri tidak bisa mengatur keuangan keluarga dengan baik, jangan langsung menarik kesimpulan. Jangan langsung menuduh demikian di depan istrimu sendiri.

    Mengapa?

    Sebab bisa jadi ada alasan-alasan yang tidak kamu mengerti. Bukankah hubungan suami istri adalah komunikasi saling pengertian dua belah pihak?

    Maka dari itu, mintalah dia menjelaskan bagaimana dia mengatur keuangan keluarga. Apa masalah yang dia hadapi, dan mintalah pendapatnya tentang apa yang bisa kamu lakukan sebagai seorang suami untuk membantunya.

  • Tempatkan Istri di Posisi Teman Diskusi, dan Akui Kekuranganmu

    Walaupun kamu merasa masalah keuangan ini adalah tanggung jawab istri, tempatkan selalu dia sebagai teman diskusi. Dan posisikan dirimu juga adalah orang yang bersalah.

    Karena mungkin saja dalam sudut pandang istri kamulah yang bersalah. Lebih baik mengambil posisi ini ketimbang terjadi pertengkaran yang tidak akan menyelesaikan masalah.

Ketika semua pihak sudah bisa memahami akan adanya diskusi penting menyangkut keuangan keluarga, silahkan melanjutkan ke solusi selanjutnya.

Lakukan Peninjauan antara Pengeluaran dan Pendapatan

Setelah kamu dan istrimu sudah menemukan kesepakatan, mulailah mendiskusikan masalah keuangan ini berdua. Saatnya untuk melakukan peninjauan ulang pengeluaran dan tagihan-tagihan yang masuk pada bulan lalu.

Namun kamu harus tetap ingat, tujuan dari ini semua bukanlah untuk menjadikan istrimu merasa bersalah. Apalagi untuk membuatmu memiliki alasan untuk menyalahkan istri. Tetaplah bersikap sebagai suami yang memiliki sikap mengayomi.

Dalam diskusi tahap kedua ini, beberapa hal yang wajib dilakukan antara lain adalah:

  1. Buatlah rincian pengeluaran-pengeluaran yang terjadi pada bulan lalu
  2. Diskusikan pengeluaran-pengeluaran mana saja yang dianggap tidak perlu
  3. Jangan merasa sakit hati jika ada pengeluaranmu yang dianggap tidak perlu oleh istri
  4. Selalu diskusikan dengan kepala dingin

Nah, dengan demikian sekarang kamu sudah memiliki daftar pengeluaran-pengeluaran yang harus dikurangi atau bahkan dihilangkan. Akan lebih mudah untuk masuk ke tahap selanjutnya.

Buatlah Rencana Keuangan untuk Beberapa Bulan ke Depan

Langkah selanjutnya adalah diskusikan bersama dengan istri bagaimana rencana keuangan yang ideal. Namun sebaiknya rencana keuangan keluarga tetap mengikuti rumus berikut ini:

  • 25 persen pendapatan keluarga digunakan untuk cicilan atau hutang
  • 30 persen pendapatan keluarga digunakan untuk sembako dan keperluan sehari-hari
  • 15 persen pendapatan keluarga digunakan untuk tagihan kontrakan, listrik, air, dll
  • 30 persen pendapatan keluarga dibagi rata untuk tabungan, investasi, dan jaga-jaga.

Dengan rumus di atas, seluruh pengeluaran rumah tangga akan tersusun dengan rapi. Namun tentunya hal ini membutuhkan komitmen dan kerjasama kedua belah pihak.

Menjaga Komitmen

Rencana yang sudah disusun akan berantakan jika kedua belah pihak tidak bisa menjaga komitmen yang sudah ditetapkan. Oleh sebab itu, demi menjaga komitmen, perlu saling membantu, saling mengingatkan, dan saling mengawasi.

Untuk itu, kamu bisa memberikan solusi dalam menjaga komitmen, di antarnya adalah:

  1. Buat Sistem Hukuman

    Baik suami dan istri bisa saling menerapkan sistem hukuman jika ada pihak-pihak yang tidak menjaga komitmen hidup hemat. Namun sebaiknya pilihlah hukuman yang tidak menimbulkan sakit hati siapapun. Misalnya jogging 1 jam setiap pagi selama sebulan penuh jika masih saja kamu ataupun istri tidak bisa mengatur keuangan.

    Dan pastikan memberikan hukuman dengan tingkat yang lebih tinggi jika terjadi lagi pelanggaran.

  2. Buatlah Sistem untuk Saling Menjaga, Mengingatkan, dan Mengawasi

    Kamu bisa menciptakan sebuah sistem di mana kamu bisa mengawasi pengeluaran istrimu. Dan istrimu bisa mengawasi pengeluaranmu. Dengan demikian tidak akan ada pihak yang merasa tersudutkan.

    Sistem ini dapat berupa aturan untuk selalu mencatat pengeluaran harian ataupun mingguan. Bisa juga dengan meminta izin terlebih dahulu sebelum ingin membeli sesuatu.

    Sebuah sistem memang pada awalnya akan sedikit merepotkan. Namun seiring dengan waktu, manfaat dari sistem ini akan sangat terasa.

Jika Tetap Saja Istri Tidak Bisa Mengatur Keuangan Rumah Tangga

Seringkali diskusi, rencana keuangan, dan hukuman ini gagal. Banyak faktor penyebabnya. Jangan langsung marah, apalagi memaki dan memukul.

Untuk itu, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan sebagai solusi akhir. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Ajak Ikut Les dan Bimbingan

    Ada beberapa kursus yang siap membimbing para ibu rumah tangga bagaimana caranya mengatur keuangan keluarga. Dengan demikian, kamupun tidak perlu repot untuk menahan emosi.

    Oh iya, sebaiknya yang ikut kursus ini tidak hanya istri. Kamupun sebagai suami sebaiknya ikut dan mendampingi. Dengan demikian, penyerapan ilmunya akan lebih banyak terserap.

  2. Atur Bagaimana Pemberian Uang Belanja

    Kamu bisa melakukan aturan yang lebih ketat dalam pemberian uang belanja. Misalnya dengan membagi uang belanja yang tadinya bulanan menjadi per minggu.

    Dengan cara ini, seorang istri akan lebih mudah mengontrol pengeluaran dan belanja harian. Selain itu, secara psikologis pemberian uang belanja secara mingguan akan menghindarkan istri dari berbelanja hal-hal yang tidak perlu.

    Mengapa? Karena istri merasa tidak memagang uang banyak. Sehingga uang tersebut harus dihemat sebaik mungkin.

Lihat Juga: Tips Menabung Ala Ibu Rumah Tangga

Nah itulah beberapa cara mengatasi istri tidak bisa mengatur keuangan di dalam rumah tangga. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *